
Ippho Santosa – ipphoright
Ippho Santosa – ipphoright:
Anda tahu berapa umur Nabi Nuh?
Berapa lama ia berdakwah?
Berapa banyak jamaahnya?Menurut Tafsir al-Thabari, umurnya lebih dari 1600 tahun. Yang lain menyebutnya kurang-lebih 1000 tahun. Dan ternyata jamaahnya tak sampai 100 orang. Ya, tak sampai 100 orang.
Kalau menurut kalkulasi orang-orang manajemen zaman sekarang, tentu saja beliau dicap gagal. Tapi, benarkah demikian? Nggak juga. Di sini Nabi Nuh mengajarkan kita ketegaran dan perjuangan.
Pesan guru saya, “Ketika gagal, jangan menyerah dengan keadaan. Berjuanglah. Lalu? Beri makna baru. Buang pikiran negatif.” Hm, mau contoh?
Dengarkan saja percakapan ini:
“Bisnisnya rugi ya, Pak?”
“Bukan rugi, Mas. Tapi belum untung.”
“Lha, itu tokonya sampai tutup!”
“Bukan tutup, Mas. Tapi relokasi.”
“Relokasi? Emang pindah ke mana?”
“Nah, itu yang belum tahu. Hehe!”
Atau dengarkan percakapan ini:
“Kariernya mentok ya, Pak?”
“Bukan mentok, Mas. Saya diberi kesempatan untuk mendalami bidang ini.”
“Tapi perasaan, kok lama banget?”
“Kalau mau ahli, yah mesti lama, Mas.”
“Terus, kapan naiknya?”
“Sabar, Mas. Wong saya yang menjalani aja sabar kok. Hehehe!”
Sekilas, mereka tidak rasional. Tidak masuk akal. Bahkan disebut-sebut ‘gila’ atau ‘nggak punya otak’. Padahal antara gila dan jenius itu bedanya tipis. Kalau belum berhasil, Anda akan dicap gila. Nah, begitu berhasil, Anda akan dicap jenius. Serius.
Namun ternyata inilah cara yang benar, yang membuat mereka lekas terbebas dari kegagalan dan kebangkrutan. Lihatlah! Mereka memberi makna baru. Mereka membuang pikiran negatif.
Kosmetik dengan label halal mungkin dianggap gila belasan tahun yang lalu. Tapi sekarang? Malah menjadi #PembedaAbadi. Sang founder yakin dengan konsepnya, maka dari itu ia perjuangkan. Alhamdulillah saya sudah sekian kali berseminar bareng sang founder.
Demikian pula ojek online, komputer sebesar handphone, dan drone memuat penumpang. Ini semua dianggap gila belasan tahun yang lalu. Sekarang? Terjadi. Benar-benar terjadi. Bahkan mengisi hari-hari kita.
Nah, sukses yang berikutnya adalah giliran Anda, insya Allah. Syaratnya? Ketika gagal, jangan mudah menyerah dengan keadaan. Tetaplah berjuang. Terus? Beri makna baru dan buang pikiran negatif. Siap? Sekian dari saya, Ippho Santosa.