Stokis MCI Jakarta Selatan
Home » Blog » Ilustrasi ini aku tulis untuk menjawab pertanyaan Halal Haram Bisnis MCI…

Ilustrasi ini aku tulis untuk menjawab pertanyaan Halal Haram Bisnis MCI…

Ilustrasi ini aku tulis untuk menjawab pertanyaan Halal Haram Bisnis MCI…

Tulisan By. Ibu Syora MissBioglass

Anggaplah aku seorang pengusaha warung pecel.
Awal merintis usaha ini aku seorang diri. Bener-bener sendiri, dari mulai belanjanya, motongin sayurannya, nyajiinnya, ngelayaninnya, terima bayarnya, rapiin dan benahin warung dan lain sebagainya.
Otomatis omzet dan keuntungan warung aku nikmatin sendiri

3 bulan berikutnya aku punya 1 orang yang ikut kerja jadi asistenku di warung.
Maka aku harus ngajarin dia semuanya dari awal sebagaimana yang aku lakukan. Proses duplikasilah ceritanya. Keuntungan dan omzet warungpun menjadi haknya sesuai hasil kerjanya

Ga berapa lama, datang lagi beberapa orang yang ingin jadi karyawan di warung pecelku. Kagiatanku jadi menduplikasikan lg ilmu yang selama ini kukerjakan di warung.
Dan merekapun berhak atas keuntungan dan omzet warung sebagai bayaran atas hasil kerjanya selama ini.
Aku sebagai owner tetap mempunyai bagian hak tersendiri walaupun intesitas kerjaanku tidak sebanyak seebelumnya.

Seiring waktu, pelanggan makin banyak, karyawanpun makin banyak, aku sudah tidak terlalu banyak kerjaan. Dalam hal ini aku ga perlu lagi ikut turun tangan motongin sayur, atau benahin warung dan lain-lain karena karyawanku sudah bisa mengaplikasikan ilmu yang aku ajarin.

Karyawan-karyawan ini kemudian jadi karyawan senior, yang apabila ada karyawan baru, merekalah yang ngajarin ilmunya, bukan aku lagi secara langsung.

Semakin besar warungku berkembang, semakin mahir dan terpercaya karyawanku, maka semakin ga ada lagi yang aku kerjakan. Namun aku tetap masih punya hak atas keuntungan dan omzet warungku.
Terkadang aku datang ke warung hanya untuk melihat keadaan karyawan dan warungku.
Saking datangnya juga kadang-kadang aja, karyawan yang barupun ga mengenali aku sebagai owner dari warung tersebut.

Lalu, ketika seluruh karyawanku bekerja (dan mereka mendapatkan bayaran yang sangat pantas atas hasil kerja mereka) apakah menjadi hal yang salah ketika aku sebagai ownernya juga mendapatkan keuntungan dari omzet warungku?

Warung yang aku rintis dari awal seorang diri, ketika sudah berkembang dan menghasilkan pasif income buatku, apakah hal ini salah?
Walaupun aku tidak lagi ikut memotong sayuran dan benahin warungku, aku hanya ongkang kaki di rumah menerima laporan tiap bulan dari karyawanku dan aku tetap bisa menikmati keuntungan warung tanpa mengambil atau mengurangi hak karyawanku, apakah salah?

Silahkan sahabatku menjawabnya

Ilustrasi ini dberikan oleh suamiku, Habib Ridho Algadri
Ketika aku kesulitan memahami kehalalan pasif income dalam bisnisku di MCI.

Sehingga jika teman-teman ingin meng-copas tulisan ini, tolong nama suamiku diikutsertakan sebagai rasa hormat dan terima kasihku pada beliau..

Semoga bermanfaat

Shopping Cart

No products in the cart.

Return to shop

MCI Store

Selamat datang di MCI Store. Anda terhubung dengan CS Edy. Kami siap membantu Anda.

Selamat datang, ada yang bisa Saya bantu

WhatsApp Form